SANG EDUCATOR
Pendidikan senan tiasa membawa kita
pada jalan terang, merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Merobah dari yang
tidak bisa menjadi bisa. Proses ini semua yang dinamakan proses pendidikan.
Proses dimana semua belajar menjadi individu yang berkarakter, dengan berkesinambungan
yang menghasislkan individu-individu yang membawa perubahan kearah yang lebih
baik.
Dalam pendidikan pada hakekatnya
menjadikan manusia yang memiliki karakteristik, maka dalam mencapai semua ini
di perlukan metodelogi penyampaian materi berdasarkan pendekatan-pendekatan
teoritis, yang dibimbing oleh seorang tenaga edukator, guna memandu para
mahasiswa dan melatihnya untuk sampai pada suatu kesimpulan dalam keilmuan.
Namun pada realitanya tenaga educator selalu
memberikan dogma pengajaran dengan cara menjejelkan kesimpulan yang ada dipikiranya
kepada pikiran mahasiswa, bukan memandunya dalam mencapai suatu kesimpulan.
Untuk itu mahasiswa kehilangan vitalitasnya dalam daya pemikiran bahkan mereka
tidak percaya diri dengan pendapatnya sendiri mereka selalu memakai pendapat
orang lain atau gurunya.
Mahasiswa sebagai insan akademis menurut hemat saya
tidaklah sesuai kalau sajah keadaannya masih seperti ini. Mereka harus memiliki
vitalitas dalam berpikir dan menjadi individu yang bebas tidak terkukung dengan
pendapat dan kesimpulan dalam otak tenaga edukator, sebagaimana ahmad wahid menuliskan
dalam catatan harianya “dosen yang baik
tidak akan mengajar mahasiswana tetang kesimpulan-kesimpulan yang ada dalam
pikiranya, tapi akan menuntut atau melatih mahasiswa untuk sampai pada
kesimpulan-kesimpulan”. Mungkin inilah yang kurang dari dosen di kampus gua.
0 komentar:
Post a Comment