MAHASISWA UNGGUL MAHASISWA TANPA
ROKOK
Makalah
Disusun untuk lomba karya ilmiah diesnatalis politekkes kemenkes Jakarta III
ke-11
Oleh
Rizky
Isa Lesmana
P3.73.20.3.11.033
PRODI
KEPERAWATAN PERSAHABATAN
JURUSAN
KEPERAWATAN
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
JAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Kesehatan Dan Gaya Hidup Mahasiswa.” Makalah ini disusun untuk mengikuti
salah lomba karya ilmiah disnatalis politeknik kemenkes Jakarta III
Dalam penyusunan makalah ini,kami juga banyak menemui hambatan. Namun berkat
bantuan dan dorongan semangat bimbingan dri berbagai pihak, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada : Ayah dan Ibu tercinta
Teman-teman
seperjuangan khususnya Dani Rambani, Usep, dan Dwi yang selalu memberikan
semangat dan dukungan untuk terus melanjutkan peyusunan makalah ini
saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Oleh karenanya, saya
mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun sebagai bahan
penyempurnaan penyusunan makalah ini dimasa mendatang. Saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa poltekes
kemenkes Jakarta III.
Jakarta,
September 2012
Penulis
ABSTRAKSI
Kehidupan
mahasiswa di berbagai universitas yang tidak mencerminkan seorang intelektual
muda yang terlihat dari gaya kehidupannya yang sangat tidak memperhatikan pola
hidup sehat. Dalam hal ini mahasiswa dalam kesehariannya melakukan hal-hal yang
bisa membahayakan kesehatan. Merokok, bergadang, bahkan minum alkohol, telah
menjadi gaya hidup mahasiswa di sebagian besar di berbagai universitas.
Realita ini
sudah memasyarakat di dunia kampus, merokok sudah menjadi hal yang lumrah dan
kebiasaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan keseharian, rokok menjadi teman
mereka bergadang, ngobrol-ngobrol dengan teman-temannya. Merokok akan sangat
membahayakan bila dilakukan dalam jangka panjang, yang bisa berakibat kematian.
Rokok sudah
menjadi konsumsi di kalangan mahasiswa, ironisnya mereka mengetahui bahayanya
rokok, akan tetapi rokok dan kehidupan kampus sepertinya sudah mendarah daging
di dalam kehidupan kampus,
Begitu bayak zat-zat
yang terdapat dalam rokok, terdapat lebih dari 4000 zat kimia yang terdapat
dalam rokok. Keseluruhan zat ini sangat berbahaya bagi tubuh kita. Kehidupan
kampus yang sangat sulit dipisahkan dengan rokok, sangatlah mengkhawatirkan
mengingat kampus merupakan tempat bagi kaum intelektual muda,
Keadaan ini
haruslah segera diantisipasi, dengan cara-cara yang luar biasa, dan harus
mempuyai kontribusi dari seluruh kalangan di universitas guna memberantas rokok
di kalangan mahasiswa, penyuluhan-penyuluhan dan penegakan hukum bagi mereka
yang merokok merupakan cara yang dipandang efektif yang dapat diharapkan mampu
memberhentikan rokok dikalangan mahasiswa.
BAB I
1.1 Pendahuluan
Kampus merupakan institusi penciptaan intelektal muda, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang di kampus, kampus sangat berpengaruh bagi
kemajuan sumber daya manusia di suatu negara. Oleh karena itu, dunia kampus merupakan
tolok ukur dari kualitas negara tersebut. Dimana besar kecilnya bangsa di lihat
dari sumber daya manusianya. Negara maju biasanya memiliki kampus-kampus yang
berkualitas.
Gaya
hidup anak muda yang begitu memprihatinkan khususnya mahasiswa yang pola hidup di jalani sebagian besar mahasiswa merupakan
pola hidup yang tidak sehat, misalnya dengan kebiasaan merokok, begadang bahkan
minum alkohol yang merupakan trend anak muda, kebiasaan ini sangatlah rentan
terjadi di dunia kampus, yang mana pengaruh teman di kampus itu sangatlah
perpengaruh besar. Perokok pemula di kampus biasaya karena desakan teman-teman
mereka untuk bisa diterima dalam pergaulan apapun dan
dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya.
Dari pola hidup anak muda yang tidak
sehat ini menimbulkan berbagai masalah-masalah kesehatan jangka pendek termasuk
diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan,
kanker, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan
berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya
adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya
akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.
Hal
ini membuat saya prihatin akan keaadan
mahasiswa, yang seharusnya melakukan pola hidup sehat. Kalau saja generasi
mudanya pada peyakitan bagaimana dengan negaranya? Oleh karena itu saya meyusun
makalah ini dengan tujuan agar generasi
muda Indonesia memiliki kesadaran pentingnya berpola hidup sehat.
BAB II
2.1 Pengertian Rokok
Rokok adalah sebuah silinder yang
terbuat dari tembakau yang sudah dicacah, yang di bungkus menggunakan kertas, dengan
ukuran panjang 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dan berdiameter
sekitar 10 mm.
Rokok di bagi dalam 2 jenis berdasarkan penggunaan
filter. pertama yang menggunakan filter di ujungnya yang berpungsi untuk
meyaring nikotin pada rokok. Dan rokok yang tidak menggunakan filter pada bagian
ujungnya, rokok ini dinamakan rokok keretek.
2.2 Sejarah
rokok
Pada
tahun 600 sebelum Masehi, tanaman tembakau mulai ditanam di Amerika Serikat.
Pada tahun 1 masehi, penduduk Amerika mulai merokok[1]. Suku
asli benua
Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau silinder, dan mengunyahnya
pada 1000 tahun sebelum masehi. Merokok ini di lakukan untuk membangun rasa
persaudaraan.
Disaat
penjelajah Eropa menemukan benua Amerika mereka ikut-ikutan mengisap tembakau.
Setelah itu penjelajah Eropa pulang membawa bibit tembakau ke Eropa. Mereka menanam
tembakau di sana, dari sinilah tembakau mulai menyebar di Eropa. Perkembangan
rokokpun mulai marak di kalangan bangsawan Eropa, akan tetapi penggunaan rokok
di Eropa berbeda dengan penggunaan rokok di Amerika. Di Eropa penggunaan rokok
hanya sebatas bersenang-senang, sedangkan di Amerika mereka menggunakanya untuk
keperluan ritual.
Di Indonesia sendiri sejarah rokok muncul pada
tahun 1880, Haji Jamahri dari Kudus adalah orang yang pertamakali meramu
tembakau dengan cengkeh. Tujuan awal Haji Jamahri adalah mencari obat penyakit
asma yang dideritanya, namun pada akhirnya rokok racikan Jamahri menjadi
terkenal. Istilah Kretek adalah sebutan khas untuk menamai rokok asal
Indonesia, istilah ini berasal dari bunyi rokok saat disedot yang diakibatkan
oleh letupan cengkih (kretek-kretek)
2.3
Kandungan Zat Kimia Dalam Tembakau dan Rokok
Lebih dari 3040 jenis bahan kimia dijumpai di dalam daun tembakau kering (Roberts, 1988). Bahan–bahan kimia ini berasal dari daun tembakau itu sendiri misalnya bersumber dari tanah , udara, dan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan tembakau, maupun sewaktu penanaman tembakau. Dengan kata lain berbagai jenis tembakau yang di tanam di suatu daerah atau suatu negara dengan cara pemrosesan yang berbeda akan mempengaruhi komposisi bahan kimia yang dikandungnya. Diantara bahan kimia yang bersifat toksin adalah nikotin; karsiogenetik nitrosamine yang bersumber dari: nitrit, amine protein dan alkaloid dalam daun tembakau; karsiogenik polisiklik; hidrokarbon aromatic bersumber sewaktu pemrosesan tembakau; elemen radio aktif yang di absorsi dari udara dan tanah, logam-logam berat yang diperoleh dari tanah dan udara yang tercemar. [ 2 ] Zat-zat berbahaya ini akan terisap masuk kedalam tubuh, sehingga akan mengganggu kesehatan.
Lebih dari 3040 jenis bahan kimia dijumpai di dalam daun tembakau kering (Roberts, 1988). Bahan–bahan kimia ini berasal dari daun tembakau itu sendiri misalnya bersumber dari tanah , udara, dan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan tembakau, maupun sewaktu penanaman tembakau. Dengan kata lain berbagai jenis tembakau yang di tanam di suatu daerah atau suatu negara dengan cara pemrosesan yang berbeda akan mempengaruhi komposisi bahan kimia yang dikandungnya. Diantara bahan kimia yang bersifat toksin adalah nikotin; karsiogenetik nitrosamine yang bersumber dari: nitrit, amine protein dan alkaloid dalam daun tembakau; karsiogenik polisiklik; hidrokarbon aromatic bersumber sewaktu pemrosesan tembakau; elemen radio aktif yang di absorsi dari udara dan tanah, logam-logam berat yang diperoleh dari tanah dan udara yang tercemar. [ 2 ] Zat-zat berbahaya ini akan terisap masuk kedalam tubuh, sehingga akan mengganggu kesehatan.
2.4
Partikel-partikel Yang Terkandung Dalam Asap Rokok
a. Tar,
mengandung bahan kimia beracun yang berbahaya yang dapat merusak sel paru-paru.
b. Nikotin,
adalah cairan bermiyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa pedih yang
sangat, nikotin ini mengahalangi kontraksi lapar.
c. Fenol,
merupakan campuran dari Kristal yang dihasilkan dari distlasi dari hasil zat
organik seperti kayu, tar arang yang di peroleh dari arang, zat ini beracun dan
membahayakan, karena fenol ini terikat pada protein dan menghalangi aktivitas
enzim.
d. Methanol,
sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap
methanol dapat menyebabkan kebutaan bahkan kematian.
2.5
Merokok
Merokok adalah suatu pekerjaan yang di dilakukan dengan membakar tembaau
baik berbentuk rokok, mauun menggunakan pipa, lalu kemudian menghisap asapnya,
dengan temperatur pembakaran pada ujung rokok yang di bakar mencapai 9000C,
sedangkan pada ujung yang terselip pada bibir berkisar 300C.
Asap
rokok terbagi menjadi dua bagian. Asap
rokok yang dihisap melalui mulut disebut mainstreamsmoke,
sedangkan asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta
asap rokok yang dihembuskan ke udara di sebut sidestream smoke atau asap sidestream.
Asap ini yang menimbulkan seseorang menjadi perokok pasif ketika dia berdekatan
dengan perokok aktif. Sehingga asap sidestream
akan terisap oleh perokok pasif.
Perokok
pasif merupakan orang yang mengisap asap rokok dari orang yang sedang aktif merokok,
bahaya perokok pasif sama dengan bahaya perokok aktif, bahkan lebih besar dari
pada perokok aktif. Karena asap yang di hirupnya langsung tidak melalui filter
dan asap sisa hembusan dari perokok aktif yang lebih berbahaya. berdasarkan
hasil penelitian membuktikan bahwa bahaya yang di terima perokok pasif lebih
tinggi dari perokok aktif. Sekitar 25 persen zat berbahaya yang terkandung
dalam rokok langsung masuk ke tubuh perokok aktif tersebut. Sedangkan 75% lagi
tersebar melalui asap perokok yang tersebar luas di udara yang kemudian
terhirup oleh orang lain.[3]
2.6
Bahaya Rokok
“MEROKOK
DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN
DAN JANIN.” Peringatan pemerintah begitu jelas tertulis dalam setiap bungkus rokok
yang meyatakan bahya rokok berbahaya bagi kesehatan, peringatan pemerintah ini
di buat untuk menyadarkan kepada para perokok betapa berbahayanya rokok
terhadap kesehatan.
Tidak cukup dari bahaya rokok terhadap kesehatan, rokok yang
dapat memberikan efek kecanduan bagi setiap perokok membuat bahaya rokok
berimbas kepada bahaya sosial ekonomi, yang dapat menimbulkan tindakan kriminal
bagi para perokok. Dimana ketiak para perokok ke habisan rokoknya dengan
kondisi tidak memiliki uang, mereka akan mencari rokok bagaimanapun caranya,
contohnya dengan mencuri, dan sebagainya.
1.
Dampak Rokok
terhadap Kesehatan
Sebagian besar bahan dasar pembuat rokok merupakan bahan yang
berbahaya bagi kesehatan, orang yang merokok sudah tidak mengenal usia dan
jenis kelamin, terlihat di warung-warung, di institusi pendidikan. Di kafe-kafe
tidak hanya laki-laki saja yang merokok, para perempuan pun sekarang menikmati
rokok, tak ayalnya seperti laki-laki.
Di kalangan mahasiswa rokok sudah bukan menjadi barang asing
lagi mahasiswa sudah tidak merasa risih lagi ketika ia menenteng rokok di
jarinya. Rokok menjadi teman mengerjakan tugas, nongkrong, sambil berdiskusi.
Generasi muda yang sudah tidak bergaya hidup sehat, berdampak bagi kesehatan
jangka panjang, dan berpotensi mudah terjangkit peyakit baik masa muda dan masa
tua.
Sangat banyak penyakit yang akan di timbulkan akibat merokok
di antaranya kanker, serangan jantung, gangguan pada pernapasan, kerusakan
paru-paru impotensi, gangguan kehamilan dan janin pada perempuan. Semua peyakit
yang di timbulkan oleh rokok, menyerang
organ vital, yang dapat meyebabkan kematian. tembakau telah membunuh 50 juta
orang dalam 10 tahun terakhir, dan rokok bertanggung jawab atas lebih dari 15
persen dari semua kematian pria dan 7 % kematian perempuan.[4]
Menurut survey WHO, dalam abad 21 satu miliar orang mati didunia dikarenakan
rokok. 5,4 Juta orang didunia mati setiap tahun dikarenakan rokok. Atau 13.400
kematian sehari didunia. Atau 559 kematian tiap jam didunia. Atau 1 kematian
tiap 6,4 detik di dunia, Itu semua dikarenakan rokok. Dan 80% terjadi di negara
berkembang. Untuk di Indonesia, pada tahun 2001 tercatat kematian akibat rokok
mencapai 427.928 orang. 35.662 tiap bulan. 1172 tiap hari. 49 tiap jam[5].
Rokok bagaikan pembunuh berdarah dingin yang membunuh secara perlahan, dan
harus segera di berantas.
2.
Dampak Rokok
Terhadap Ekonomi
Harga rokok yang
mencapai Rp 1000 rupiah per batang sangatlah mencekik para perokok, mereka
harus merauk kocek lebih banyak untuk bisa menghisap rokok. Efek kecanduan dari
rokok menyebkan otak meminta asupan nikotin secara terus-menerus, sehingga
perokok merasa gelisah ketika asupan nikotin kedalam otak tidak ada.
Pada tahun 2005, Survei Sosial
Ekonomi Nasional mencatat pengeluaran perbulan rumah tangga perokok (kepala
keluarganya merokok) untuk membeli rokok :
2,3 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk membeli daging
2,3 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk membeli daging
3,4
kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk membeli telur dan susu
3,2
kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk pendidikan
2,7 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk kesehatan. [6]
2,7 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk kesehatan. [6]
Survei ini
membuktikan keluarga perokok mempuyai beban ekonomi lebih tinggi untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, dari survey ini bisa di tarik kesimpulan bahwa mereka
lebih mengutamakan membeli rokok ketimbang untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi, pendidikan dan
kesehatan untuk keluarganya, hal ini berdampak pada kesehatan, kesejahteraan
dan masa depan si anak. Anak akan terancam kekurangan gizi dan putus sekolah.
Apalagi
bagi kalangan orang miskin. kematian perokok diusia produktif (30-69 tahun) yang mencapai setengah dari
427.948 orang pada tahun 2001[7]
Para perokok tidak haya dari
kalangan mereka yang sudah mempuyai istri atau berkeluarga dan memiliki
penghasilan, banyak perokok yang berasal dari kalangan siswa dan mahasiswa yang
belum mempunyai penghasilan. Mereka merokok layaknya orang yang sudah memiliki
penghasilan, dari kalangan siswa survei mencatat Saat ini terdapat 1.100 juta penghisap rokok
di dunia yang 45% masih pelajar. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah hingga
mencapai 1.640 juta remaja. Hampir setengah perokok di dunia adalah
pelajar.
Sungguh ironi dengan harga rokok
yang begitu melambung tinggi, akan tapi tidak sedikit para pelajar yang belum
mempuyai penghasilan menjadi perokok, ini menjadi tanda taya besar dalam diri
saya dari mana mereka mendapatkan uang untuk membeli rokok? Menurut survei dibeberapa
SMP di Jakarta, setiap siswa di sekolahnya mulai mengenal bahkan mencoba
merokok dengan presentase 40% sebagai perokok aktif yang terdiri atas 35% putra
dan 5% putri. Dan berdasarkan pemantauan lanjutan dari para pelajar yang
merokok sebanyak 25% drop out.[8]
Di tingkat universitas rokok bukan
menjadi hal yang sulit didapatkan, di warung-warung atau kantin didekat kampuspun
mereka menjual rokok, bahkan didalam kampuspun penjul rokok dapat ditemukan, banyaknya
penjual rokok di lingkungan kampus erat kaitanya dengan banyaknya pembeli rokok.
Promosi rokopun gencar dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia
mereka tidak tanggung-tanggung mengeluarkan dana yang begitu besar demi promosi di lingkungan kampus, mengingat banyaknya
anak muda di kampus yang berotensi untuk merokok. Perusahaan rokok mengadakan
program beasiswa untuk mahasiswa.
Mahasiswa yang merokok dalam keadaan
terdasak dan ingin mengisep rokok dengan kondisi tidak puya uang, mereka akan
menggunakan uang kuliahan untuk membeli rokok, yang berimbas pada kegiatan
kuliahnya yang bisa berpotensi drop out
karena tidak membayar uang SPP.
3.
Dampak
Rokok Terhadap Sosial
Maraknya iklan rokok, di baliho dan media elektroik,
serta pengaruh film yang menayangkan
actor, melakukan adegan merokok, yang memberi kesan actor tersebut lebih gagah ketika ia merokok. Hal ini di serap
serta menjadi sugesti di masyarakat
“Laki-laki
mesti merokok, kalau tidak merokok banci”, kalimat itu sering kita dengar di
masyarakat (Khususnya kaum muda), bahkan guyonan itu sudah biasa dan tidak asing
lagi di dunia kampus, para mahasiswa perokok mencemooh teman-teman mereka yang
tidak merokok. alhasil mereka yang terasa dihina mulai mencoba-coba rokok, dan
berujung menjadi pecandu rokok.
Para perokokpun, merasa lebih percaya diri bila
merokok, masyarakatpun bersugesti bahwa dengan merokok akan bertambah gagah. Mahasiswapun
bersugesti demikian, sehingga mendorong mereka merokok, mengingat mahasiswa masih
dalam tahap pencarian jatidiri, yang mudah terpengaruh.
Kondisi demikian sangat menggangu keyamanan
lingkungan kampus, puntung rokok yang berserakan di mana-mana dan aroma bau
asap rokok yang tercium dari badan mahasiswa perokok, kondisi ini sangat tidak
yaman, mengingat kampus merupakan
institusi pendidikan, yang seharusnya mempuyai lingkungan yang nyaman, dan bersih
serta terbebas dari puntung dan asap rokok.
2.5
Gaya Hidup Mahasiswa yang Memperihatinkan
Kesadaran pola hidup sehat dikalangan mahasiswa
sangatlah memperihatinkan kebayakan mahasiswa disetiap universitas bergaya
hidup tidak sehat, dengan kesibuka yang sedemikian sibuk mahasiswa melupakan
kesehatanya. Mereka biasa bergadang, meroko, bahkan minum alkohol.
Kesibukan
mahasiswa dengan berbagai aktivitas seharusnya jangan di jadikan alasan
meninggalkan pola hidup sehat, apalagi mahasiswa sebagai generasi penerus
bangsa, dan sebagai agent of change yang harus memiliki kesehatan jiwa dan
raga serta berprestasi. Sehingga bisa meminpin negri ini, menjadi negri yang
lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang. Dan haruslah memberikan
contoh kepada masyarakat betapa pentingya menjada kesehatan.
2.6
Solusi
Kebiasaan
merokok di kalangan kampus sangatlah menghawatirkan mengingat mahasiswa
merupakan generasi penerus bangsa, apa jadianya bila negri ini mempunyai
generasi penerus bangsa yang penyakitan. Sudah bisa di banyangkankan bagaimana
nasib negri ini, di masa depan jikalau dipimpin oleh peminpin yang peyakitan
Keadaan
ini harus segera di di tanggulangi demi terwujudnya tingkat prestasi mahasiswa,
dengan kehidupan kampus yang berprestasi dan sehat tanpa rokok. hal ini bisa di
capai dengan kampanye
bebas rokok, pentingnya menjaga kesehatan, dan harus ada hukum yang tegas bagi mahasiswa
yang merokok di lingkungan kampus yang bepungsi sebagai pressure.
Penggalangan
kompaye bebas rokok, gaya hidup sehat seharusnya gencar di lakukan di kampus
guna memberikan kesadaran bagi para mahasiswa, dan sebagai terapi secara psikologi , dengan harapan
agar mengetahui bahaya rokok dan secara perlahan meninggalkannya. Kemudian rasa
kepedulian yang tinggi semestinya di miliki oleh segenap mahasiswa yang tidak
merokok untuk mengajak temen-temennya berhenti merokok
Memberikan
kesadaran kepada para perokok, tidaklah cukup untuk membuat mereka meninggalkan
rokok. Pada dasarnya para perokok itu mengetahui akan bahayanya rokok, oleh
karena itu haruslah adanye pressure untuk
memberikan epek jera kepada para rokok, dengan cara memberikan hukuman pada
mahasiswa yang merokok. Kebijakan ini pun telah di pakai oleh berbagai negara, tak
terkecuali di Indonesia yang menerapkan larangan, merokok di tempat-tempat
tertentu, misalnya di tempat-tempat umum. Para perokok yang melanggar akan di
kenakan sanksi, berupa denda hingga kurungan penjara. Hal-hal demikian akan
cukup membantu menciptakan lingkungan kampus yang nyaman dan bersih dari puntung
dan asap rokok
BAB III
1.1 Kesimpulan
Mahasiswa
adalah orang-orang yang sedang belajar
di Universitas, mereka merupakan kalangan tertinggi dari kalangan pelajar yang
sedang belajar di institusi pendidikan, akan tetapi para mahasiswa tidak bisa
memberikan contoh kepada juniornya dan masyarakat, mengingat mahasiswa sebagai agent of change yang semestiya
memberikan contoh kepada masyarakat dan adik-adik juniornya.
Gaya
hidup mahasiswa yang tidak memberi contoh kepada masyarakat, dengan pola hidup
yang tidak sehat, kebiasaan merokok dikalangan mahasiswa, sangat memperhatinkan.
Merokok adalah suatu kebiasaan yang dapat membahayakan bagi kesehatan. baik
bagi perokok, maupun orang disekitarnya.
Rokok adalah sebuah selinder yang terbuat dari tembakau yang sudah
dicacah, yang di bungkus menggunakan kertas, dengan ukuran panjang 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dan
berdiameter sekitar 10 mm. memiliki sekitar 4000 zat kimia berbahaya terhadap
tubuh, sebagian besar roko mengandung nikoti dan tar. Nikotin membuat kecanduan terhadap perokok,
yang membuat perokok terus-menerus ingin merokok dan merokok tanpa bisa
meningalkanya, yang berbahaya bagi kesehtan. sama halnya dengan nikotin, tar
merupaka zat kimia berbahaya dan beracun yang berbahaya dan dapat
merusak sel paru-paru,
Ironisnya dengan rokok yang begitu
berbahaya, masih banyak mahasiswa yang merokok, dengan demikian kesehatan
mahasiswa akan rentan terhadap penyakit. Apa jadinya negeri ini apabila calon penerus
bangsa peyakitan? Negeri ini akan menjadi negri yang terus terpuruk.
Untuk
menanggulangi masalah ini diperlukan kontribusi dari seluruh lapisan mahasiswa,
memberi peyuluhan akan bahaya rokok, meningkatkan rasa peduli bagi
mahasiswa-mahasiswi perokok, dengan memberi support agar berhenti merokok.
Serta adanya hukuman bagi mereka yang merokok, agar para perokok mendapatkan efek
jera. Dengan demikian di harapkan para perokok dapat berhenti merokok.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryaningrat, W. 2007. Menghindari Rokok. Bandung : Surba.
Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia.
Jakarta : Grasindo.
Jampes, Syaikh Ihsan. 2009. Kitab Rokok
dan Kopi. Yogyakarta : Pustaka Pesantren.
Aditama, Candra Yoga. 1992. Rokok dan Kesehatan.
Jakarta : LP3ES.
http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html.
[1]
Suryaningrat, W. Menghindari Rokok. ( Bandung : Surba ). Hal 2
[2]
Sitepoe, Mangku. Kekhususan Rokok
Indonesia.( Jakarta). Hal 25
[3] Perokok
pasif. Artikel di akses pada tanggal 24 maret 2012. http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/320811-bahaya-menjadi-perokok-pasif.html.
[4]
Bahaya rokok, diakses pada tangga 23 mart 2012 http://health.kompas.com/read/2012/03/23/09363730/Kematian.Akibat.Rokok.Melonjak.Tiga.Kali.Lipat.
[5]Bahaya
rokok , diakses pada tangga 12 mart 2012 http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html
[6] Dampak
rokok terhadap ekonomi, diakses pada tangga 12 mart 2012 http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html
[7]Dampak
rokok terhadap ekonomi, diakses pada tangga 12 mart 2012 http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html.
[8]
Dampak rokok terhadap ekonomi, diakses pada tangga 12 mart 2012. http://health.kompas.com/read/2012/03/23/09363730/Kematian.Akibat.Rokok.Melonjak.Tiga.Kali.Lipat.
0 komentar:
Post a Comment