Monday, April 30, 2012

makalah untuk perlombaan karya ilmiah


MAHASISWA UNGGUL MAHASISWA TANPA ROKOK
Makalah Disusun untuk lomba karya ilmiah diesnatalis politekkes kemenkes Jakarta III
 ke-11








Oleh
Rizky Isa Lesmana
P3.73.20.3.11.033




PRODI KEPERAWATAN PERSAHABATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
JAKARTA 2012


KATA PENGANTAR
 
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kesehatan Dan Gaya Hidup Mahasiswa.” Makalah ini disusun untuk mengikuti salah lomba karya ilmiah disnatalis politeknik kemenkes Jakarta III
            Dalam penyusunan makalah ini,kami juga banyak menemui hambatan. Namun berkat bantuan dan dorongan semangat bimbingan dri berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
            Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada :  Ayah dan Ibu tercinta
Teman-teman seperjuangan khususnya Dani Rambani, Usep, dan Dwi yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk terus melanjutkan peyusunan makalah ini
saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh  karenanya, saya mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun sebagai bahan penyempurnaan penyusunan makalah ini dimasa mendatang. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa poltekes kemenkes Jakarta III.
 
 
Jakarta,  September 2012
   
 
Penulis         


ABSTRAKSI
Kehidupan mahasiswa di berbagai universitas yang tidak mencerminkan seorang intelektual muda yang terlihat dari gaya kehidupannya yang sangat tidak memperhatikan pola hidup sehat. Dalam hal ini mahasiswa dalam kesehariannya melakukan hal-hal yang bisa membahayakan kesehatan. Merokok, bergadang, bahkan minum alkohol, telah menjadi gaya hidup mahasiswa di sebagian besar di berbagai universitas.
Realita ini sudah memasyarakat di dunia kampus, merokok sudah menjadi hal yang lumrah dan kebiasaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan keseharian, rokok menjadi teman mereka bergadang, ngobrol-ngobrol dengan teman-temannya. Merokok akan sangat membahayakan bila dilakukan dalam jangka panjang, yang bisa berakibat kematian.
Rokok sudah menjadi konsumsi di kalangan mahasiswa, ironisnya mereka mengetahui bahayanya rokok, akan tetapi rokok dan kehidupan kampus sepertinya sudah mendarah daging di dalam kehidupan kampus,
Begitu bayak zat-zat yang terdapat dalam rokok, terdapat lebih dari 4000 zat kimia yang terdapat dalam rokok. Keseluruhan zat ini sangat berbahaya bagi tubuh kita. Kehidupan kampus yang sangat sulit dipisahkan dengan rokok, sangatlah mengkhawatirkan mengingat kampus merupakan tempat bagi kaum intelektual muda,
Keadaan ini haruslah segera diantisipasi, dengan cara-cara yang luar biasa, dan harus mempuyai kontribusi dari seluruh kalangan di universitas guna memberantas rokok di kalangan mahasiswa, penyuluhan-penyuluhan dan penegakan hukum bagi mereka yang merokok merupakan cara yang dipandang efektif yang dapat diharapkan mampu memberhentikan rokok dikalangan mahasiswa.




BAB I
1.1 Pendahuluan
Kampus merupakan institusi penciptaan intelektal muda, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang di kampus, kampus sangat berpengaruh bagi kemajuan sumber daya manusia di suatu negara. Oleh karena itu, dunia kampus merupakan tolok ukur dari kualitas negara tersebut. Dimana besar kecilnya bangsa di lihat dari sumber daya manusianya. Negara maju biasanya memiliki kampus-kampus yang berkualitas.
Gaya hidup anak muda yang begitu memprihatinkan khususnya mahasiswa yang pola hidup  di jalani sebagian besar mahasiswa merupakan pola hidup yang tidak sehat, misalnya dengan kebiasaan merokok, begadang bahkan minum alkohol yang merupakan trend  anak muda, kebiasaan ini sangatlah rentan terjadi di dunia kampus, yang mana pengaruh teman di kampus itu sangatlah perpengaruh besar. Perokok pemula di kampus biasaya karena desakan teman-teman mereka untuk bisa diterima dalam pergaulan apapun dan dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya.
Dari pola hidup anak muda yang tidak sehat ini menimbulkan berbagai masalah-masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kanker, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.
Hal ini  membuat saya prihatin akan keaadan mahasiswa, yang seharusnya melakukan pola hidup sehat. Kalau saja generasi mudanya pada peyakitan bagaimana dengan negaranya? Oleh karena itu saya meyusun  makalah ini dengan tujuan agar generasi muda Indonesia memiliki kesadaran pentingnya berpola hidup sehat.




BAB II
2.1 Pengertian Rokok
            Rokok adalah sebuah silinder yang terbuat dari tembakau yang sudah dicacah, yang di bungkus menggunakan kertas, dengan ukuran panjang 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dan berdiameter sekitar 10 mm.
            Rokok di bagi dalam 2 jenis berdasarkan penggunaan filter. pertama yang menggunakan filter di ujungnya yang berpungsi untuk meyaring nikotin pada rokok. Dan rokok yang tidak menggunakan filter pada bagian ujungnya, rokok ini dinamakan rokok keretek.
2.2 Sejarah rokok
Pada tahun 600 sebelum Masehi, tanaman tembakau mulai ditanam di Amerika Serikat. Pada tahun 1 masehi, penduduk Amerika mulai merokok[1]. Suku asli benua Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau silinder, dan mengunyahnya pada 1000 tahun sebelum masehi. Merokok ini di lakukan untuk membangun rasa persaudaraan.
Disaat penjelajah Eropa menemukan benua Amerika mereka ikut-ikutan mengisap tembakau. Setelah itu penjelajah Eropa pulang membawa bibit tembakau ke Eropa. Mereka menanam tembakau di sana, dari sinilah tembakau mulai menyebar di Eropa. Perkembangan rokokpun mulai marak di kalangan bangsawan Eropa, akan tetapi penggunaan rokok di Eropa berbeda dengan penggunaan rokok di Amerika. Di Eropa penggunaan rokok hanya sebatas bersenang-senang, sedangkan di Amerika mereka menggunakanya untuk keperluan ritual.
 Di Indonesia sendiri sejarah rokok muncul pada tahun 1880, Haji Jamahri dari Kudus adalah orang yang pertamakali meramu tembakau dengan cengkeh. Tujuan awal Haji Jamahri adalah mencari obat penyakit asma yang dideritanya, namun pada akhirnya rokok racikan Jamahri menjadi terkenal. Istilah Kretek adalah sebutan khas untuk menamai rokok asal Indonesia, istilah ini berasal dari bunyi rokok saat disedot yang diakibatkan oleh letupan cengkih (kretek-kretek)
2.3 Kandungan Zat Kimia Dalam Tembakau dan Rokok 
          Lebih dari 3040 jenis bahan kimia dijumpai di dalam daun tembakau  kering (Roberts, 1988).  Bahan–bahan kimia ini berasal dari daun tembakau itu sendiri misalnya bersumber dari tanah , udara, dan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan tembakau, maupun sewaktu penanaman tembakau. Dengan kata lain berbagai  jenis tembakau yang di tanam di suatu daerah atau suatu negara  dengan cara pemrosesan yang berbeda akan mempengaruhi komposisi bahan kimia yang dikandungnya. Diantara bahan kimia yang bersifat toksin adalah nikotin; karsiogenetik nitrosamine yang bersumber dari: nitrit, amine protein dan alkaloid dalam daun tembakau; karsiogenik polisiklik; hidrokarbon aromatic bersumber sewaktu pemrosesan tembakau; elemen radio aktif yang di absorsi dari udara dan tanah, logam-logam berat yang diperoleh dari tanah dan udara yang tercemar. [ 2 ] Zat-zat berbahaya ini akan terisap masuk kedalam tubuh, sehingga akan mengganggu kesehatan.
    2.4 Partikel-partikel Yang Terkandung Dalam Asap Rokok
a.       Tar, mengandung bahan kimia beracun yang berbahaya yang dapat merusak sel paru-paru.
b.      Nikotin, adalah cairan bermiyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa pedih yang sangat, nikotin ini mengahalangi kontraksi lapar.
c.       Fenol, merupakan campuran dari Kristal yang dihasilkan dari distlasi dari hasil zat organik seperti kayu, tar arang yang di peroleh dari arang, zat ini beracun dan membahayakan, karena fenol ini terikat pada protein dan menghalangi aktivitas enzim.
d.      Methanol, sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum atau menghisap methanol dapat menyebabkan kebutaan bahkan kematian.

2.5  Merokok 
Merokok adalah suatu pekerjaan yang di dilakukan dengan membakar tembaau baik berbentuk rokok, mauun menggunakan pipa, lalu kemudian menghisap asapnya, dengan temperatur pembakaran pada ujung rokok yang di bakar mencapai 9000C, sedangkan pada ujung yang terselip pada bibir berkisar 300C.
Asap rokok terbagi menjadi dua  bagian. Asap rokok yang dihisap melalui mulut disebut mainstreamsmoke, sedangkan asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke udara di sebut sidestream smoke atau asap sidestream. Asap ini yang menimbulkan seseorang menjadi perokok pasif ketika dia berdekatan dengan perokok aktif. Sehingga asap sidestream akan terisap oleh perokok pasif.
Perokok pasif merupakan orang yang mengisap asap rokok dari orang yang sedang aktif merokok, bahaya perokok pasif sama dengan bahaya perokok aktif, bahkan lebih besar dari pada perokok aktif. Karena asap yang di hirupnya langsung tidak melalui filter dan asap sisa hembusan dari perokok aktif yang lebih berbahaya. berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa bahaya yang di terima perokok pasif lebih tinggi dari perokok aktif. Sekitar 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok langsung masuk ke tubuh perokok aktif tersebut. Sedangkan 75% lagi tersebar melalui asap perokok yang tersebar luas di udara yang kemudian terhirup oleh orang lain.[3]
2.6  Bahaya Rokok
“MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.” Peringatan pemerintah begitu jelas tertulis dalam setiap bungkus rokok yang meyatakan bahya rokok berbahaya bagi kesehatan, peringatan pemerintah ini di buat untuk menyadarkan kepada para perokok betapa berbahayanya rokok terhadap kesehatan.
Tidak cukup dari bahaya rokok terhadap kesehatan, rokok yang dapat memberikan efek kecanduan bagi setiap perokok membuat bahaya rokok berimbas kepada bahaya sosial ekonomi, yang dapat menimbulkan tindakan kriminal bagi para perokok. Dimana ketiak para perokok ke habisan rokoknya dengan kondisi tidak memiliki uang, mereka akan mencari rokok bagaimanapun caranya, contohnya dengan mencuri, dan sebagainya.
1.      Dampak Rokok terhadap Kesehatan
Sebagian besar bahan dasar pembuat rokok merupakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan, orang yang merokok sudah tidak mengenal usia dan jenis kelamin, terlihat di warung-warung, di institusi pendidikan. Di kafe-kafe tidak hanya laki-laki saja yang merokok, para perempuan pun sekarang menikmati rokok, tak ayalnya seperti laki-laki.
Di kalangan mahasiswa rokok sudah bukan menjadi barang asing lagi mahasiswa sudah tidak merasa risih lagi ketika ia menenteng rokok di jarinya. Rokok menjadi teman mengerjakan tugas, nongkrong, sambil berdiskusi. Generasi muda yang sudah tidak bergaya hidup sehat, berdampak bagi kesehatan jangka panjang, dan berpotensi mudah terjangkit peyakit baik masa muda dan masa tua.
Sangat banyak penyakit yang akan di timbulkan akibat merokok di antaranya kanker, serangan jantung, gangguan pada pernapasan, kerusakan paru-paru impotensi, gangguan kehamilan dan janin pada perempuan. Semua peyakit yang  di timbulkan oleh rokok, menyerang organ vital, yang dapat meyebabkan kematian. tembakau telah membunuh 50 juta orang dalam 10 tahun terakhir, dan rokok bertanggung jawab atas lebih dari 15 persen dari semua kematian pria dan 7 % kematian perempuan.[4] Menurut survey WHO, dalam abad 21 satu miliar orang mati didunia dikarenakan rokok. 5,4 Juta orang didunia mati setiap tahun dikarenakan rokok. Atau 13.400 kematian sehari didunia. Atau 559 kematian tiap jam didunia. Atau 1 kematian tiap 6,4 detik di dunia, Itu semua dikarenakan rokok. Dan 80% terjadi di negara berkembang. Untuk di Indonesia, pada tahun 2001 tercatat kematian akibat rokok mencapai 427.928 orang. 35.662 tiap bulan. 1172 tiap hari. 49 tiap jam[5]. Rokok bagaikan pembunuh berdarah dingin yang membunuh secara perlahan, dan harus segera di berantas.
2.      Dampak Rokok Terhadap Ekonomi
                        Harga rokok yang mencapai Rp 1000 rupiah per batang sangatlah mencekik para perokok, mereka harus merauk kocek lebih banyak untuk bisa menghisap rokok. Efek kecanduan dari rokok menyebkan otak meminta asupan nikotin secara terus-menerus, sehingga perokok merasa gelisah ketika asupan nikotin kedalam otak tidak ada.
       Pada tahun 2005, Survei Sosial Ekonomi Nasional mencatat pengeluaran perbulan rumah tangga perokok (kepala keluarganya merokok) untuk membeli rokok : 
 2,3 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk membeli daging
         3,4 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk membeli telur dan susu
         3,2 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk pendidikan  
        2,7 kali lipat lebih besar dari pengeluaran untuk kesehatan. [6]
Survei ini membuktikan keluarga perokok mempuyai beban ekonomi lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, dari survey ini bisa di tarik kesimpulan bahwa mereka lebih mengutamakan membeli rokok ketimbang untuk memenuhi kebutuhan  makanan bergizi, pendidikan dan kesehatan untuk keluarganya, hal ini berdampak pada kesehatan, kesejahteraan dan masa depan si anak. Anak akan terancam kekurangan gizi dan putus sekolah.
Apalagi bagi kalangan orang miskin. kematian perokok diusia produktif  (30-69 tahun) yang mencapai setengah dari 427.948 orang pada tahun 2001[7]
            Para perokok tidak haya dari kalangan mereka yang sudah mempuyai istri atau berkeluarga dan memiliki penghasilan, banyak perokok yang berasal dari kalangan siswa dan mahasiswa yang belum mempunyai penghasilan. Mereka merokok layaknya orang yang sudah memiliki penghasilan, dari kalangan siswa survei mencatat  Saat ini terdapat 1.100 juta penghisap rokok di dunia yang 45% masih pelajar. Tahun 2025 diperkirakan akan bertambah hingga mencapai 1.640 juta remaja.  Hampir setengah perokok di dunia adalah pelajar.
            Sungguh ironi dengan harga rokok yang begitu melambung tinggi, akan tapi tidak sedikit para pelajar yang belum mempuyai penghasilan menjadi perokok, ini menjadi tanda taya besar dalam diri saya dari mana mereka mendapatkan uang untuk membeli rokok? Menurut survei dibeberapa SMP di Jakarta, setiap siswa di sekolahnya mulai mengenal bahkan mencoba merokok dengan presentase 40% sebagai perokok aktif yang terdiri atas 35% putra dan 5% putri. Dan berdasarkan pemantauan lanjutan dari para pelajar yang merokok sebanyak 25% drop out.[8]
            Di tingkat universitas rokok bukan menjadi hal yang sulit didapatkan, di warung-warung atau kantin didekat kampuspun mereka menjual rokok, bahkan didalam kampuspun penjul rokok dapat ditemukan, banyaknya penjual rokok di lingkungan kampus erat kaitanya dengan banyaknya pembeli rokok. Promosi rokopun gencar dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia mereka tidak tanggung-tanggung mengeluarkan dana yang begitu besar demi  promosi di lingkungan kampus, mengingat banyaknya anak muda di kampus yang berotensi untuk merokok. Perusahaan rokok mengadakan program beasiswa untuk mahasiswa.
            Mahasiswa yang merokok dalam keadaan terdasak dan ingin mengisep rokok dengan kondisi tidak puya uang, mereka akan menggunakan uang kuliahan untuk membeli rokok, yang berimbas pada kegiatan kuliahnya yang bisa berpotensi drop out karena tidak membayar uang SPP.
3.      Dampak Rokok Terhadap Sosial
Maraknya iklan rokok, di baliho dan media elektroik, serta pengaruh film yang menayangkan actor, melakukan adegan merokok, yang memberi kesan actor tersebut lebih gagah ketika ia merokok. Hal ini di serap serta menjadi sugesti di masyarakat
 “Laki-laki mesti merokok, kalau tidak merokok banci”, kalimat itu sering kita dengar di masyarakat (Khususnya kaum muda), bahkan guyonan itu sudah biasa dan tidak asing lagi di dunia kampus, para mahasiswa perokok mencemooh teman-teman mereka yang tidak merokok. alhasil mereka yang terasa dihina mulai mencoba-coba rokok, dan berujung menjadi pecandu rokok.
Para perokokpun, merasa lebih percaya diri bila merokok, masyarakatpun bersugesti bahwa dengan merokok akan bertambah gagah. Mahasiswapun bersugesti demikian, sehingga mendorong mereka merokok, mengingat mahasiswa masih dalam tahap pencarian jatidiri, yang mudah terpengaruh.
Kondisi demikian sangat menggangu keyamanan lingkungan kampus, puntung rokok yang berserakan di mana-mana dan aroma bau asap rokok yang tercium dari badan mahasiswa perokok, kondisi ini sangat tidak yaman,  mengingat kampus merupakan institusi pendidikan, yang seharusnya mempuyai lingkungan yang nyaman, dan bersih serta terbebas dari puntung dan asap rokok.

2.5 Gaya Hidup Mahasiswa yang Memperihatinkan
Kesadaran pola hidup sehat dikalangan mahasiswa sangatlah memperihatinkan kebayakan mahasiswa disetiap universitas bergaya hidup tidak sehat, dengan kesibuka yang sedemikian sibuk mahasiswa melupakan kesehatanya. Mereka biasa bergadang, meroko, bahkan minum alkohol.
 Kesibukan mahasiswa dengan berbagai aktivitas seharusnya jangan di jadikan alasan meninggalkan pola hidup sehat, apalagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, dan sebagai agent of change  yang harus memiliki kesehatan jiwa dan raga serta berprestasi. Sehingga bisa meminpin negri ini, menjadi negri yang lebih maju dan lebih baik di masa yang akan datang. Dan haruslah memberikan contoh kepada masyarakat betapa pentingya menjada kesehatan.

2.6 Solusi
Kebiasaan merokok di kalangan kampus sangatlah menghawatirkan mengingat mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, apa jadianya bila negri ini mempunyai generasi penerus bangsa yang penyakitan. Sudah bisa di banyangkankan bagaimana nasib negri ini, di masa depan jikalau dipimpin oleh peminpin yang peyakitan
Keadaan ini harus segera di di tanggulangi demi terwujudnya tingkat prestasi mahasiswa, dengan kehidupan kampus yang berprestasi dan sehat tanpa rokok. hal ini bisa di capai dengan kampanye bebas rokok, pentingnya menjaga kesehatan, dan harus ada hukum yang tegas bagi mahasiswa yang merokok di lingkungan kampus yang bepungsi sebagai pressure.
Penggalangan kompaye bebas rokok, gaya hidup sehat seharusnya gencar di lakukan di kampus guna memberikan kesadaran bagi para mahasiswa, dan sebagai terapi secara psikologi , dengan harapan agar mengetahui bahaya rokok dan secara perlahan meninggalkannya. Kemudian rasa kepedulian yang tinggi semestinya di miliki oleh segenap mahasiswa yang tidak merokok untuk mengajak temen-temennya berhenti merokok
Memberikan kesadaran kepada para perokok, tidaklah cukup untuk membuat mereka meninggalkan rokok. Pada dasarnya para perokok itu mengetahui akan bahayanya rokok, oleh karena itu haruslah adanye pressure untuk memberikan epek jera kepada para rokok, dengan cara memberikan hukuman pada mahasiswa yang merokok. Kebijakan ini pun telah di pakai oleh berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia yang menerapkan larangan, merokok di tempat-tempat tertentu, misalnya di tempat-tempat umum. Para perokok yang melanggar akan di kenakan sanksi, berupa denda hingga kurungan penjara. Hal-hal demikian akan cukup membantu menciptakan lingkungan kampus yang nyaman dan bersih dari puntung dan asap rokok
BAB III
1.1  Kesimpulan
Mahasiswa adalah  orang-orang yang sedang belajar di Universitas, mereka merupakan kalangan tertinggi dari kalangan pelajar yang sedang belajar di institusi pendidikan, akan tetapi para mahasiswa tidak bisa memberikan contoh kepada juniornya dan masyarakat, mengingat mahasiswa sebagai agent of change yang semestiya memberikan contoh kepada masyarakat dan adik-adik juniornya.
            Gaya hidup mahasiswa yang tidak memberi contoh kepada masyarakat, dengan pola hidup yang tidak sehat, kebiasaan merokok dikalangan mahasiswa, sangat memperhatinkan. Merokok adalah suatu kebiasaan yang dapat membahayakan bagi kesehatan. baik bagi perokok, maupun orang disekitarnya.
            Rokok adalah sebuah selinder yang terbuat dari tembakau yang sudah dicacah, yang di bungkus menggunakan kertas, dengan ukuran panjang 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dan berdiameter sekitar 10 mm. memiliki sekitar 4000 zat kimia berbahaya terhadap tubuh, sebagian besar roko mengandung nikoti dan tar.  Nikotin membuat kecanduan terhadap perokok, yang membuat perokok terus-menerus ingin merokok dan merokok tanpa bisa meningalkanya, yang berbahaya bagi kesehtan. sama halnya dengan nikotin, tar merupaka zat kimia berbahaya dan beracun yang berbahaya dan dapat merusak sel paru-paru,
Ironisnya dengan rokok yang begitu berbahaya, masih banyak mahasiswa yang merokok, dengan demikian kesehatan mahasiswa akan rentan terhadap penyakit. Apa jadinya negeri ini apabila calon penerus bangsa peyakitan? Negeri ini akan menjadi negri yang terus terpuruk.
            Untuk menanggulangi masalah ini diperlukan kontribusi dari seluruh lapisan mahasiswa, memberi peyuluhan akan bahaya rokok, meningkatkan rasa peduli bagi mahasiswa-mahasiswi perokok, dengan memberi support agar berhenti merokok. Serta adanya hukuman bagi mereka yang merokok, agar para perokok mendapatkan efek jera. Dengan demikian di harapkan para perokok dapat berhenti merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Suryaningrat, W. 2007. Menghindari Rokok. Bandung :  Surba.
Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta :  Grasindo.
Jampes, Syaikh Ihsan. 2009. Kitab Rokok dan Kopi. Yogyakarta : Pustaka Pesantren.
Aditama, Candra Yoga. 1992. Rokok dan Kesehatan. Jakarta : LP3ES.
http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html.



[1]  Suryaningrat, W.  Menghindari  Rokok. ( Bandung : Surba ). Hal 2
[2] Sitepoe, Mangku.  Kekhususan Rokok Indonesia.( Jakarta). Hal  25

[3] Perokok pasif. Artikel di akses pada tanggal 24 maret 2012.  http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/320811-bahaya-menjadi-perokok-pasif.html.
[5]Bahaya rokok , diakses pada tangga 12 mart 2012  http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html
[6] Dampak rokok terhadap ekonomi, diakses pada tangga 12 mart 2012 http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html
[7]Dampak rokok terhadap ekonomi, diakses pada tangga 12 mart 2012  http://www.catatankunangkunang.com/2011/12/rokok-part-1-bahayanya-merokok.html.

0 komentar:

Post a Comment