(Oleh: Rizky Isa lesmana)
Kampus yang merupakan tempat berkumpulnya para pencari ilmu,
sekaligus kawah candra dimuka sebagai arena untuk mendewasakan diri, memaksimalkan
potensi diri dengan ilmu pengetahuan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dengan kegandrungan kajian keilmuan yang lebih mendalam, atau mendiskusikan
phenomena-phenomena sosial politik maupun kejadian alam,
Sejarah telah mencatat, kampus bukan sekedar merupakan arena untuk
belajar dan mencari keahlian, namun sebagai tempat perjuangan yang telah
menghantarkan Indonesia pada kemerdekaan, dimulai dari tahun 1908 kebangkitan
nasional yang dipelopori oleh mahasiswa Kedokteran Stovia dengan sumpah pemudanya.
Angkatan 45 di bawah intervensi jepang yang pada saat itu melarang keras
terhadap semua bentuk aktivitas pemuda yang bercirikan politik, Praktris semua
kegiatan mahasiswa dalam arena politik tidak begitu terlihat. Keadaan ini tidak
membuat budaya diskusi mati, asrama-asrama mahasiswa menjadi tempat untuk
melakukan diskusi, yang berujung pada peristiwa Rengasdenglok.