Saturday, December 14, 2013

ANOMALI PENDIDIKAN




Dalam dunia keperawatan, seorang perawat selalu diidentikan dengan istilah mother insting. Penulis menyakini bahwa istilah tersebut harus menjadi landasan filosopis yang wajib dimiliki oleh setiap perawat, mengapa demikian karena mother insting memiliki kelebihan dari insting-insting yang dimiliki oleh individu lain baik hewan maupun manusia,
Dalam hal ini memang sangat jelas perbedaanya baik secara fisiologi maupun secara  pisikis Kelebihan perempuan daripada laki-laki secara kodrati adalah terdapat pada kepekaan dan emosi,  rasa kepekaan dan kepedulian inilah yang haru dimiliki pada setiap jiwa perawat, seorang yang telah menentuan pilihan hidupnya dalam dunia keperawatan semestinya memiliki rasa kepedulian yang jauh lebih besar daripada individu yang lain, tak peduli dia perawat laki-laki ataupun perempuan.

 Rasa peduli secara kodrati memang sudah dimiliki oleh setiap orang, namun seiring bertambahnya umur dan makin besarnya keinginan dan rasa ego kadang-kadang dapat mengalahkan semua rasa kepedulian itu. Dengan memiliki rasa kepedulian yang besar maka rasa kepekaan terhadap pasien pun akan bertambah, karena memang salah satu tugas dari keperawatan adalah membantu memenuhi kebutuhan dasar pasien, yang memerlukan rasa kepekaan dan kepedulian yang besar, jika rasa peduli untuk membantu pun sudah tidak ada maka bisa dipastikan tugas keperawatan tidak akan tercapai.
Lantas bagaimana cara menjaga konsistensi dan  mendrongkrak rasa kepedulian seorang perawat? Untuk menjadikan seseorang menjadi propesi perawat tidak begitu sajah, ada landasan ilmunya, untuk itu mereka harus lulus dulu dari sekolah keperawatan, tidak ada tempat lain sebagai kawah candra dimuka untuk peningkatan kualitas IQ maupun EQ yang lebih baik selain di kampus
Mnurut penulis yang juga masih kuliah di jurusan D3 keperawatan merasa,  ada kekurangan dalam bidang peningkatan kualitas EQ, secara jeneral pendidikan keperawatan hanya menyajikan peningkatan kualitas IQ dan peningkatan keterampilan, seharusnya peningkatan  keterampilan seorang perawat di barengi oleh kualitas EQ yang memadai,  sehingga tidak menghasilkan output yang “pincang”.

0 komentar:

Post a Comment